2.1.1 Konsep Coaching secara Umum
Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai“…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.”
Video berikut ini memberi pengetahuan tentang apa itu coaching, silakan disimak dengan seksama.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan, kita melihat ada elemen-elemen penting yang menjadikan sebuah proses itu disebut sebagai coaching. Untuk itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- Tuliskan elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching yang telah disajikan!
- Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda baik kepada murid maupun rekan sejawat Anda? Jika jawaban anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!
Jadi apa itu coaching?
Banyak orang
mendefinisikan coaching dengan caranya yang berbeda-beda dan barangkali kita
masih bisa memakluminya karena persepsi coaching di Indonesia terutama itu
masih beragam.
Coaching masih
dicampuradukkan dengan mentoring, konseling, ken salting, training, dan
pendekatan-pendekatan lainnya. Dan sebelum kita membahas lebih lanjut tentang
definisi coaching ini juga ada baiknya kalau kita tilik sejarahnya.
Coaching
berasal dari kata coach yang dalam bahasa Inggris artinya alat transport
berukuran besar, seperti minivan, bis, kereta api, dan lain-lainnya. Dan fungsi
dari alat transport ini adalah mengantarkan orang
Jadi sebetulnya
secara filosofi coaching itu menghantarkan seseorang dari satu tempat ke tempat
tujuan dan istilah coach ini sebetulnya menariknya pertama kali didengungkan
dari lingkungan akademis
Seorang dosen
di Oxford University pada tahun 1830an dijuluki coach karena ia berhasil
mengantarkan mahasiswanya meraih satu titel akademik tertentu.
Lantas pada
tahun 1860 istilah coaching mulai populer di dunia olahraga. Seseorang yang
dipercaya Untuk mengantarkan tim dan atletnya menjadi juara, ia mendapatkan
julukan coach.
Pada tahun 1970 seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John Withmore yang juga seorang konsultan SDM dan atlet balap mobil kemudian mempopulerkan istilah coaching ini di dunia bisnis dan organisasi. Ia bersama dengan Thomas Leonard dan juga beberapa perintis coaching modern lainnya lantas pada tahun 1995 mendirikan organisasi profesi coach dunia yang bernama ICF.
ICF inilah yang kemudian membakukan kompetensi coaching
yang kita pelajari hari ini. ICF sendiri mendefinisikan coaching sebagai bentuk
kemitraan antara coach dengan kliennya atau coacheenya yang dijalankan melalui
proses kreatif yang ditandai dengan eksplorasi, membangun ide, yang semuanya
sebetulnya ditunjukkan untuk memaksimalkan potensi personal dan profesional
diri si klien tersebut.
Prinsip coaching ICF inilah yang kemudian kita tuangkan
kedalam skill-skill coaching yang lebih spesifik, bagaimana seorang coach
mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan berbobot, memancing ide-ide,
dan juga terutama memfasilitasi pertumbuhan dari si coachee tersebut.
Di program ini bapak dan ibu betul-betul akan dilatih bagaimana
menyediakan diri Anda dan memberi ruang dan sekaligus memancing proses kreatif
itu timbul dalam satu percakapan bersama dengan coaching.
Jadi coaching bukan memberitahu, kemudian memikirkan
solusinya terlebih dahulu sebelum mendengarkan atau bahkan menggunakan coaching
sebagai sarana memberikan feedback yang sifatnya lebih judge mental asumsi
segala macem
Coaching betul-betul merupakan sarana pemberdayaan
potensi. Tujuan kita adalah mengantarkan si coachee dari kondisi yang dia sedang alami sekarang ke
kondisi baru yang lebih baik tempat tujuan di mana di tempat itulah si coachee termaksimalkan potensinya
Posting Komentar untuk "2.1.1 Konsep Coaching secara Umum"