Pedoman Lengkap untuk Menyusun Soal Sumatif Akhir Semester 1 Bahasa Indonesia Kelas 1
Pedoman Lengkap untuk Menyusun Soal Sumatif Akhir Semester 1 Bahasa Indonesia Kelas 1
1. 🎯 Langkah Awal: Menyusun Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi adalah "peta" atau "cetak biru" (blueprint) dari soal yang akan kita buat. Tujuannya adalah untuk memastikan soal yang kita buat valid (mengukur apa yang seharusnya diukur) dan reliabel (konsisten).
Penjelasan:
Untuk Kelas 1, kisi-kisi harus berfokus pada Capaian Pembelajaran (CP) Fase A yang telah diajarkan selama Semester 1. CP ini kemudian diturunkan menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) atau Indikator Soal.
Pedoman Penyusunan Kisi-Kisi:
Identifikasi CP dan TP/ATP: Tinjau kembali Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Indonesia Fase A yang telah Anda gunakan di Semester 1. Fokus pada elemen-elemen inti: Menyimak, Membaca dan Memirsa, Berbicara dan Mempresentasikan, serta Menulis.
Tentukan Materi Esensial: Pilih materi pokok yang paling krusial dari TP tersebut. Contoh materi Semester 1 Kelas 1:
Mengenal bentuk dan bunyi huruf.
Membaca dan menulis suku kata (misal: ba, bi, bu, be, bo).
Membaca dan menulis kata sederhana (misal: "ibu", "buku", "bola").
Memahami isi bacaan pendek (1-3 kalimat) yang didukung gambar.
Menulis nama sendiri.
Memahami instruksi lisan sederhana (misal: "lingkari", "warnai").
Tentukan Level Kognitif: Gunakan Taksonomi Bloom yang disederhanakan:
LOTS (Lower Order Thinking Skills):
C1 (Mengingat): Menyebutkan nama huruf, mengenali bunyi.
C2 (Memahami): Menjelaskan isi gambar, menceritakan kembali dengan 1 kata.
HOTS (Higher Order Thinking Skills) - Level Sederhana:
C3 (Menerapkan): Menggunakan kata dalam konteks baru (misal: melengkapi kalimat rumpang).
C4 (Menganalisis): Mengelompokkan kata (misal: mana yang nama buah), membandingkan (misal: menjodohkan gambar dengan kata).
Tentukan Bentuk Soal: Variasikan bentuk soal agar menarik dan mengukur berbagai keterampilan. Untuk Kelas 1, bentuk soal harus jelas dan tidak bertele-tele.
Pilihan Ganda (PG) - dengan 3 opsi (A, B, C) dan didukung gambar.
Benar/Salah (B/S).
Perintah sederhana (Melingkari, Mewarnai, Menghubungkan garis).
Alokasikan Jumlah Soal: Tentukan proporsi soal berdasarkan pentingnya materi dan waktu pengerjaan (misal, total 20-25 soal).
Contoh Format Kisi-Kisi (Tabel):
2. 🧠Menyusun Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) untuk Kelas 1
Banyak yang keliru menganggap HOTS untuk Kelas 1 harus rumit. Padahal, HOTS untuk anak Fase A adalah tentang menggunakan informasi (stimulus), bukan hanya mengingatnya.
Penjelasan:
HOTS untuk Kelas 1 berfokus pada C3 (Menerapkan) dan C4 (Menganalisis Sederhana). Kuncinya adalah penggunaan stimulus, seperti gambar, cerita pendek, atau konteks situasi.
Pedoman Penyusunan Soal HOTS:
Gunakan Stimulus: Soal HOTS hampir selalu diawali dengan stimulus.
Gambar tunggal (misal: gambar anak membuang sampah).
Gambar seri (misal: 3 gambar yang menunjukkan urutan).
Teks bacaan sangat pendek (1-2 kalimat) dengan dukungan visual.
Daftar kata atau gambar.
Fokus pada C3 (Menerapkan): Meminta siswa menggunakan konsep yang sudah dipelajari.Contoh (LOTS - C1):
Huruf ini dibaca ....
a. a
b. i
c. u
Contoh (HOTS - C3):
Nama buah ini diawali dengan huruf ....
a. a
b. b
c. c
(Siswa harus: 1. Mengenali gambar 'apel'. 2. Tahu kata 'apel'. 3. Tahu bunyi awal 'a'. 4. Mencocokkan dengan opsi huruf 'a'.)Fokus pada C4 (Menganalisis Sederhana): Meminta siswa untuk memilah, mengelompokkan, atau membandingkan.Contoh (LOTS - C2):
Gambar di samping adalah ....
a. bola
b. buku
c. baju
Contoh (HOTS - C4):
Perhatikan gambar-gambar berikut!
(1)
(2)
(3)
Gambar yang termasuk alat sekolah adalah nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
(Siswa harus menganalisis setiap gambar dan mengelompokkannya ke dalam kategori "alat sekolah".)Menjodohkan (Matching) Seringkali HOTS: Soal menjodohkan yang baik adalah soal C4 (Menganalisis) karena siswa harus membandingkan dan menghubungkan dua set informasi.Contoh: Hubungkan gambar hewan dengan suku kata awalnya!
• • ma
• • ku
• • sa
3. 🔑 Menyusun Kunci Jawaban
Kunci jawaban harus jelas, akurat, dan tidak ambigu.
Pedoman Penyusunan Kunci Jawaban:
Akurasi Mutlak: Pastikan kunci jawaban 100% benar dan sesuai dengan soal. Periksa kembali (review) oleh rekan sejawat jika memungkinkan.
Format Jelas: Buat dalam format tabel yang rapi.
Untuk Isian Singkat: Tuliskan jawaban yang diharapkan dengan jelas. Untuk Kelas 1, berikan toleransi pada kesalahan ejaan minor (misal: "pensil" vs "pensl") selama maksudnya jelas, kecuali jika soal tersebut memang sedang menguji ejaan secara spesifik.
Contoh Format Kunci Jawaban:
4. 📊 Membuat Pedoman Penskoran (Rubrik)
Pedoman penskoran adalah panduan untuk memberi skor pada setiap jawaban siswa. Ini penting agar penilaian objektif.
Penjelasan:
Penskoran harus dibedakan berdasarkan bentuk soal. Soal objektif (PG, B/S, Menjodohkan) lebih mudah, sedangkan soal isian atau uraian sederhana memerlukan rubrik.
Pedoman Penyusunan Penskoran:
Tentukan Skor per Soal: Tentukan bobot untuk setiap soal. Seringkali, untuk mempermudah, setiap soal objektif diberi skor 1.
Penskoran Soal Objektif (PG, Menjodohkan, B/S):
Jawaban Benar : Skor 1
Jawaban Salah : Skor 0
Penskoran Soal Isian Singkat (Non-Objektif):
Jawaban Benar (sesuai kunci) : Skor 2 (atau bisa diberi bobot lebih tinggi dari PG)
Jawaban Mendekati Benar (misal salah eja) : Skor 1 (Ini kebijakan guru, harus konsisten)
Jawaban Salah / Kosong : Skor 0
Rubrik untuk Soal Kinerja (jika ada): Jika ada soal seperti "Tuliskan namamu!" (Soal No. 15), Anda perlu rubrik sederhana.
Rubrik Menulis Nama (Skor Maksimal 3):
Skor 3: Menulis nama dengan huruf yang lengkap, benar, dan dapat dibaca.
Skor 2: Menulis nama dengan huruf yang lengkap, namun ada 1-2 kesalahan huruf atau kurang rapi.
Skor 1: Berusaha menulis nama, namun huruf tidak lengkap atau sulit dibaca.
Skor 0: Tidak menulis / jawaban tidak relevan.
Perhitungan Nilai Akhir: Selalu sertakan formula konversi skor menjadi nilai.
Rumus Nilai Akhir:
Nilai = (Skor yang Diperoleh Siswa / Skor Maksimal Total) x 100
Contoh:
Total Soal PG: 10 (Skor maks = 10 x 1 = 10)
Total Soal Menjodohkan: 5 (Skor maks = 5 x 1 = 5)
Total Soal Isian: 5 (Skor maks = 5 x 2 = 10)
Skor Maksimal Total = 25
Jika siswa mendapat total skor 20, maka nilainya: (20 / 25) x 100 = 80
Berikut contoh Soal Sumatif Akhir Semester 1 Bahasa Indonesia Kelas 1 : Download
Posting Komentar untuk "Pedoman Lengkap untuk Menyusun Soal Sumatif Akhir Semester 1 Bahasa Indonesia Kelas 1"
Posting Komentar